www.sembungrejo-merakurak.desa.id - Desa Sehat Mata Sembungrejo menggelar pertemuan pengurus, pelatihan kader dan sosialisasi penyakit mata di Balai Desa Sembungrejo, Sabtu (11/3/2023).
Kegiatan tersebut didampingi oleh Yayasan Paramitra dan Puskesmas Temandang serta dihadiri oleh Pengurus Desemat, Kader, BPD, Bhabisna serta Bhabinkamtibmas Desa Sembungrejo.
Arif, Narasumber dari Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban menyampaikan materi tentang penyakit mata yang umum diderita masyarakat di Indonesia. Mulai dari tanda – tanda mata yang sehat dan berbagai penyakit mata, gejalanya, penyebabnya serta cara pengobatannya. Di jelaskan juga alur mengakses layanan operasi katarak, pterygium dan kacamata gratis yang diselenggarakan RSNU.
Dalam kegiatatan tersebut para kader dan pengurus juga dilatih cara skrining mata dan tindak lanjut atau penanganan masyarakat dengan gangguan penglihatan mata di Desa Sembungrejo.
Desa Sembungrejo mendeklarasikan diri menjadi Desa Sehat Mata pada akhir tahun 2020 dan berkomitmen dalam upaya menanggulangi gangguan penglihatan mata. Berbagai upaya yang sudah dilakukan dalam rangka mewujudkan visi misi desa sehat mata Sembungrejo antara lain sosialisasi kesehatan mata kepada masyarakat, skrining mata pada remaja dan lansia, pelatihan kader mata, serta memfasilitasi masyarakat mengakses fasilitas Kesehatan baik menggunakan BPJS maupun secara gratis melalui Baksos.
“ Kita fokus melaksanakan program kerja yang telah disusun, meskipun dengan keterbatasan dana, yang penting dapat bermanfaat untuk masyarakat. Alhamdulillah kita sudah membantu masyarakat untuk mendapat kacamata dan operasi katarak gratis. Ini merupakan wujud komitmen kita sebagai pengurus Desa Sehat Mata” terang Nurul Afifah, Ketua Desa Sehat Mata Sembungrejo.
Siti Nurkayah, CEN Puskesmas Temandang menyampaiakan bahwa Desa Sehat mata ditandai dengan sebagian besar masyarakat memahami dampak terjadinya kebutaan, seluruh masyarakat bertekad mencegah terjadinya kebutaan, dan terbentuknya Tim atau Komite Sehat Mata.
Fungsi Desa Sehat Mata adalah mencari solusi terhadap kendala yang dialami dalam penanganan gangguan penglihatan, wadah informasi dan komunikasi tentang gangguan penglihatan, sebagai wadah pengaduan atas gangguan penglihatan serta mencari solusi yang dialami pasien.
Dari Yayasan Paramitra, diwakili oleh Rudi selaku Koordinator Wilayah Kabupaten Tuban menambahkan program Inclusive System for Effective Eye Care (I-SEE) sudah selesai, harapannya program ini bisa diadopsi oleh Pemerintah Kabupaten Tuban khususnya desa percontohan yang sudah mempunyai Desa Sehat Mata. Latar belakang program I-See di Tuban karena Kabupaten Tuban merupakan penyumbang terbanyak gangguan penglihatan mata. Sehingga dengan adanya Desa Sehat Mata memberikan kontribusi menurunkan angka gangguan penglihatan di Kabupaten Tuban.
"Skrining tidak hanya untuk lansia tetapi semuanya, sehingga desa mempunyai acuan untuk edukasi dan advokasi ke pemerintah terkait penganggaran. Desa harus membantu masyarakat yang belum memiliki jaminan Kesehatan untuk difasilitasi mendapatkan KIS bagi yang tidak mampu. (NA/SBRJ)