Sosialisasi Pelaksanaan Penguatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) terhadap Sistem Pengelolaan Sampah di Desa Sembungrejo

  • Jun 14, 2024
  • Sembungrejo

Warga Desa Sembungrejo mengikuti kegiatan sosialisasi atau Focus Group Discussion (FGD) Pelaksanaan Penguatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) terhadap sistem pengelolaan sampah di Balai Desa Sembungrejo, (07/06/2024). Kegiatan yang dipelopori oleh ISWMP tersebut dihadiri oleh perangkat desa, BPD, RT, RW, LPMD, PKK, dan tokoh masyarakat. 

ISWMP (Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities) merupakan program berskala nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan sampah yang beradaptasi dengan berbagai kondisi perkotaan yang berbeda di Indonesia.

ISWMP ini dikembangkan di 15 kabupaten/kota terpilih di Indonesia yaitu Kota Bandung, kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kota Denpasar, Kota Padang, Kota Cilegon, Kota Depok, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Tuban.

Aspek teknis pendampingan yang dilakukan oleh ISWMP meliputi penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah, Penyusunan Study Kelayakan (Feasibility Study) dan rancangan awal (Basic Design) Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Pembangunan Terintegrasi Rancang Bangun Operasi TPST, Manajemen Kontruksi Pembangunan TPST, serta Pengadaan Sarana Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah.

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh ISWMP yaitu sosialisasi ke desa – desa terkait dengan penguatan peran aktif masyarakat terhadap sistem pengelolaan sampah. Hal itu mencakup memilah sampah di sumber, mengurangi dan mengelola sampah organik sedekat mungkin dari sumber, TPST mengolah sampah limpahan dari sumber dan residu dibawa ke lahan uruk residu.

Nara sumber dari ISWMP, Sai’un Ngalim menyampaikan bahwa dikabupaten tuban dibangun TPST dengan teknologi RDF (Refused Derived Fuel) di wilayah Gunung Panggung, Gedong Ombo, dan Semanding  yang didanai oleh APBN dan dibangun kementrian PUPR.  

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat penting. Warga diharap membiasakan diri untuk mengelola sampah rumah tangganya sendiri. Diawali dengan memilah sampah organik dan anorganik, untuk sampah organik dapat dibuat pupuk, dibuatkan biopori sedangkan yang anorganik bisa didaur ulang, imbuhnya.

”kami berharap ISWMP bisa melakukan pendampingan secara intens di desa kami terkait dengan pengelolaan sampah, sehingga masalah sampah tidak mencemari lingkungan dan dapat teratasi dengan cara yang tepat. Nantinya desa juga siap menyiapkan lahan dan fasilitas untuk pengelolaan sampah.” ucap Khafidz, Kepala Desa Sembungrejo. (NA/SBRJ)